Desa Berpenduduk Satu Orang
Berbeda dengan desa pada umumnya yang dihuni banyak orang, desa Monowi hanya memiliki satu orang penduduk .
Ups! Penduduk desa Monowi yang hanya satu-satunya itu ternyata seorang nenek-nenek. Namanya Elsie Eiler. Usianya 77 tahun. Mengapa Nenek Eiler jadi penduduk satu-satunya desa Monowi?
Desa Monowi adalah sebuah desa di tepi jalan raya yang menghubungkan dari satu kota ke kota lain. Desa Monowi terbentuk pada awal tahun 1900-an. Tahun 1930 merupakan masa kejayaan desa Monowi. Desa itu memiliki sekitar 150 orang penduduk. Sayangnya, banyak penduduk meninggalkan desa itu. Mereka pergi ke kota besar untuk mencari pekerjaan.
Pada tahun 2000 tinggal Nenek Eiler dan suaminya yang hidup di sana. Pada tahun 2004, suami nenek Eiler meninggal dunia. Tinggallah Nenek Eiler yang tidak memiliki anak itu hidup seorang diri.
Nenek Eiler tinggal di dalam rumah yang terbuat dari kayu. Di rumah itu Nenek Eiler membuka kedai makanan. Namanya Monowi Tavern. Nenek Eiler juga membuka perpustakaan peninggalan suaminya. Ya, suami Nenek Eiler yang suka membaca itu mewariskan sekitar 500 buah buku yang dirawatnya dengan baik.
Kamu pasti bertanya siapa pengunjung kedai dan perpustakaan itu? Karena Monowi terletak di tepi jalan raya yang menghubungkan dua kota, banyak kendaraan berlalu-lalang dan berhenti di kedai untuk beristirahat. Mereka makan dan minum sambil membaca buku.
Karena tak ada penduduk lain, Nenek Eiler memilih dirinya menjadi kepala desa Monowi. Ia membayar pajak yang besarnya ditentukan oleh dirinya sendiri. Pajak itu digunakan untuk merawat 4 lampu jalanan dan fasilitas lainnya. Setiap tahun, nenek Eiler menaikkan tarif pajaknya. (aan*)
Foto: exploringtheusbyr & amazfacts
Source:
Comments
Post a Comment